Jaga Cinta Kita Sampai Nanti, Sampai Mati




Jadi, aku hanya perlu bukti bahwa kau tetap di sini, menetap di hati. Sampai segalanya Tuhan sendiri yang menghabisi. Sebab kita sudah membuat janji, tak 'kan pernah saling melepaskan genggam kecuali Tuhan sendiri yang menginginkannya.

Kalau ada ketakutan dalam hatiku, mengintip melalui celah-celah masa lampau. Kau tahu, Sayang? Hanya sebab aku merasa begitu takut membuatmu merindukan yang selain aku. Bukan aku meragukan cintamu, hanya saja, terkadang aku jadi begitu manusiawi. Menginginkanmu selalu berada di sini, padahal, katamu, kau hanyalah manusia yang seharusnya kugantungkan semua harapan bukan padamu kan? Tapi pada Tuhan yang menggenggam takdir untukku. Maaf, jika aku telanjur mengindahkan mimpi-mimpiku di sampingmu. Maaf, jika aku salah meletakkan semua beban di pundakmu, lalu kamu merasa berat karena itu....

Ingin rasanya memelukmu agar kau tahu betapa kau tak perlu khawatirkan apapun sebab apapun yang terjadi aku ada di sekitar hatimu. Sebab sesulit apapun denganmu, aku tak 'kan mungkin begitu saja pergi meninggalkanmu.


Katamu, semestinya kita perbaiki bersama. Jadi, ingatkan aku, peringatkan aku ketika aku salah memperlakukanmu. Ingatkan aku yang masih sering lupa untuk menjaga lelahmu. Lalu ajari aku untuk mengerti semuamu, sebab aku wanita yang terkadang juga tak bisa paham keinginanmu. Ajari aku untuk bersabar menunggumu. Ajari aku untuk menjadi seseorang yang selalu kau butuhkan setiap waktu. Genggam tanganku, Sayang. Sebab dalam keadaan apapun, aku yang tak bisa apa-apa ini hanya akan selalu ada untukmu.


Bersamamu saja sudah membuat segalanya jadi lebih sempurna. Berbagi waktu, celoteh sederhana, tatap mata dan segaris senyum yang diam-diam kumainkan di balik punggungumu. Bahagia, memang begitu sederhana bila kau di dekatku. Darimu kutemukan hakikat merindu. Bahwa rindu bukan sebab berapa jauhnya jarak, bukan soal seberapa lama tak bertemu. Tapi sebab dalamnya cintaku padamu. Sebab kamu yang selalu menyuguhkan ketenangan di sini, di sudut hati. Yang tak bisa kutukar dengan apapun, kecuali kebersamaan yang tak pernah ingin kuakhiri.


Aku tidak akan menjadi siapapun yang kamu dambakan. Aku hanya akan meningkatkan kualitas dalam diriku tanpa mengurangi sedikit pun aku di dalamnya. Sebab itu, aku menunggu seseorang yang mau melengkapi kekuranganku dan bersedia kulengkapi dengan kelebihanku. Lalu, jadilah kita satu tim yang solid, yang bisa bekerja sama dengan baik. Dan aku yang akan menjadi penguat saat lelah mengganggumu. Lalu jadilah tempat ternyaman untuk berlindung saat gelisah menyapaku. Sekarang tinggal bagaimana kau menjagaku, hatiku, seluruhku, untuk tetap bertahan denganmu. Pun begitu denganku yang berusaha menjadi sejatimu.

Dan dalam doa, aku meminta pada Tuhan, semoga bahagia denganmu tak akan pernah menemui akhirnya.